Terima Kasih!

Gambar

 

Pernah mendengar jawaban “selamanya”?  Selamanya bisa diartikan “gak sama sekali” dan di belakangnya dibumbuin jangan pernah berharap. Fyuhh!

Aku sebenarnya kurang sreg dengan pernyataan demikian, alasannya adalah sebuah kesalahan yg tak bisa di maafkan atau istilah baju yang sudah kotor gak bisa di bersihkan, Na ‘audhubillah mindalik” Aku sangat menyesal telah mendengarkan kata-kata itu, toh aku akan kembali kepada siapa harus mengadu. Hanya  Dia yang maha segala-galanya dan semakin mmebuka mata hatiku betapa manusia itu tak bisa menandingi akan kelebihanNya seperti adanya sifat Pemaaaf, Yah………..aku dan kamu sama seperti manusia biasa, yang kamu tau sendirikan pasti tak pernah luput akan dosa dan salah. Mendengar pernyataanmu kamu seperti seorang hamba yang banyak sekali kurangnya. Yah sebagai manusia biasa dan tak lebih dan aku sangat terima kasih banget telah diperlihatkan hal-hal yang demikian karena aku tau siapa dirimu ?

Dipublikasi di Uncategorized | Tag | Meninggalkan komentar

Pecel Lek Sudar

Image

“Jon, aku tunggu di pintu gerbang yah?” Tono mengakhiri pembicaraan di hape. Sejenak matanya menjelajah tiap sudut gedung di depannya. Masa itu membuat dirinya dan sahabatnya Jono, kangen pecelnya Lek Sudar.

“Tono!” suara Jono membuyarkan lamunannya.

Mereka langsung menuju pada sebuah sudut sekolahan. Kantin Sekolah adalah tempat favorit mereka saat masih memakai celana biru pendek.

Setibanya di kantin, sosok laki-laki tua sudah beruban berdiri di depan mereka duduk.

Lek Su!” sapa Tono pada laki-laki tua tadi.

“Hey, kamu  Ton, lama gak main. Lihat dirimu yang sekarang, celana jeans dengan hape dipinggang. Dandananmu sekarang klimis” jawab laki-laki tua itu  sambil menepuk punggung Tono.

“Masih inget dia ya, lek!” tanya Jono ke Lek Sudar.

“Masih. Siapa yang gak inget sama Tono, dia langgananku semasa SMP. Liat nih masih aku simpan kenangan bersama Tono” tampak laki-laki tua itu mengambil sesuatu di laci uangnya.

Hati Tono tiba-tiba berdegup kencang.

“Mudah-mudahan dia sudah lupa” gumamnya.

Limolas tahun aku nyimpen iki le…..ehh delalah kowe rene. Kebeneran!” ujar laki-laki tua itu sambil menyodorkan buku kecil.

Mata Tono dan Jono terbelalak dengan buku kecil itu. Buku yang berisi bon utang Tono ke Lek Sudar,  semasa dia masih duduk di bangku SMP.

Keterangan:
 Lek  adalah Paman
 Limolas tahun aku nyimpen iki le…..ehh delalah kowe rene. Kebeneran! artinya Lima belas tahun aku menyimpan ini mas atau anak laki-laki. ehh gak disangka-sangka kesini. Kebetulan!


Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar